JakJazz 2007

Paint The Town Jazz

Akhir minggu lalu (23 - 25 November '07) perhelatan tahunan bagi para pencinta jazz kembali digelar. Tahun ini JakJazz memasuki 'usia'nya yang ke-9, tapi ini pertama kalinya bagi saya untuk ikut icip-icip keriuhan JakJazz, itu pun karena saya berhasil dapat student ticket, tanya kenapa?? mungkin karena wajah saya cukup imut dan masih pantas diaku student, hahaha... nggak deng... pokoknya I have ways to get a half-price ticket. Tapi tetep aja ya, tiket seharga Rp. 150.000 masih terbilang mahal untuk saya, untuk sebuah latian motret konser (maklum deh... eike kan manusia pas2an).

Hingar bingar musik jazz sudah terdengar dari kejauhan, seakan2 menyambut kedatangan saya menuju Istora Senayan. Dan sebagaimana setiap perhelatan besar digelar, tak luput hadir para calo tiket yang menjajakan "barang dagangan" mereka dengan ramahnya. Saya hanya tersenyum lebar sambil berlalu, soalnya dapet student ticket sih... (kekekkk... gitu aja bangga banget).

Pengamanan untuk masuk ke areal JakJazz cukup ketat, tiap tiket diperiksa satu per satu, tapi nggak sampe kayak Java Jazz yang harus buka tas dan gak boleh bawa minuman kedalem segala. Untungnya saya langsung lolos, sementara si Wiwied tertahan dan harus menyebutkan "password" biar selamet, mgkn tampangnya gak diaku student kali yaa... hehehe :D (sori Wied...).

Ketika masuk saya sempat bingung sesaat dan disorientasi lokasi, bingung dimana panggungnya. Maklum... bayangan saya seperti Java Jazz, begitu masuk langsung terlihat stage2 kecil dan langsung terasa sekali nuansa jazz-nya. Lha ini kok banyak stand2 merchandise JakJazz, stand makanan dan pameran para sponsor? Emang sih ada 1 panggung gak jauh dari pintu masuk, tapi mana yang laennya ya? Belakangan saya baru 'ngeh' ternyata panggungnya itu tersebar outdoor dan indoor.

Mungkin kalo bisa dikategorikan, saya termasuk penikmat jazz, bukan pencinta jazz, karena saya tidak pernah apdet dan 'ngeh' musisi2nya sapa aja. Ada yg tau lagunya, tp gak tau musisinya sapa. Taunya Kool n the gang, Earth wind fire, Incognito, Level 42, Chaka khan, trus sapa lagi? Eniwei salah satu contoh ke-nggak'dong'-an saya terhadap musisi jazz adalah pada saat Don Grussin and The Bad Boys tampil dan memperkenalkan personilnya satu per satu "and... si anu in trumpet...", "Whaaaaa...!!!" penonton langsung berteriak histeris dan gegap gempita, sementara saya cuman melongo, kenal nggak... pernah denger namanya juga nggak.

Eniwei (lagi), berhubung niat tulus sebenarnya adalah belajar motret konser, sapapun yang maen ndak masalah tho, sing penting panggungnya bagus (lho??).

Ok deh... tanpa banyak berbasa basi lagi, ini beberapa hasil belajar kemaren. Masih asli, blm (sempet) dioprek2. Standard memang... mesti banyak latian lagi :)

Kul Kul : angle yg sama, hehehe... bisanya cuman dari situ, dari sayap kiri malah jelek. Ada masukan lain?? :)

Monday Michiru: Susah nii... panggungnya gede bgt, lighting kurang, cuman disorot ke penyanyinya doang. Sebaiknya diapain yaa? selain close up expresi penyanyinya.

Don Grusin and The Bad Boyz: Sbnrnya mo "main2" dgn bayangannya, tp kayaknya gak berhasil ya, terlalu gelap... :(

Don Grusin and The Bab Boyz: "The piano man"

Don Grusin and The Bad Boyz: "Full Team"

Don Grusin and The Bad Boyz : "motret idola"

Luciano Antonio and Zarro: satu2nya foto mereka yang paling mendingan

Dainius Pulauska Group

(masih) Dainius Pulauska Group: yg ini biasa banget yaa?

Mungkin ada yang bertanya2, kenapa gak ada potret penonton dan stand2 disana?? hehehe... lupaa... maklum deh masih anak2 (lho??).

Salam Jazz selalu...!! :)

Catatan si Rey:
ada yg aneh dari postingan ini?? apa hayo...?? :)