![]() |
Regent's Park, UK |
Pede banget ya judulnya. Biarlah... bermimpi itu harus pede, jangan tanggung-tanggung, biar kesampean.
Kira-kira satu tahun yang lalu, saya merencanakan pergi ke Eropa, ikut rombongan seorang kenalan yang tidak begitu saya kenal (piye jal?). Setelah kasak-kusuk sana sini, membicarakan rute, tiket, dan belum tercapai kata sepakat, tiba-tiba saya diputus begitu saja, saya tidak bisa menghubungi kenalan saya ini lagi. Kasian banget gak ya, didepak begitu saja dan gak diajak travelling ke Eropa. Ya sudah lah, mungkin belum rejeki.
Setelah kejadian itu secara tidak sengaja saya cerita ke seorang sahabat yang sedang sekolah di Inggris. Dan dia bilang "iya ya, sebenernya gue sempet kepikiran mo nawarin elo ke Inggris, ntar lo stay sama gue aja, bla bla bla". Kok ya sebelumnya saya gak kepikiran sama sekali ada kawan di Inggris, kan bisa bikin rencana sendiri aja ke sana. Tapi sayang, ketika tawaran itu datang saya sudah terlanjur kehilangan mood, kehilangan momen tiket promo, dan duit sudah terpakai, klop banget.
Hingga suatu hari, seseorang di lini masa twitter meretweet
kompetisi #InggrisGratis ini. Saya mulai berpikir, apakah ini jodoh saya? Setelah saya ditinggal ke Eropa tanpa kabar itu, mungkin inilah kesempatan saya bisa menjejakkan kaki ke Eropa, lebih tepatnya ke Inggris, gratis pula. Dan pertanda lain yang menguatkan saya untuk mengikuti kompetisi ini; tanpa direkayasa (ya iya lah...) saya ngetweet seperti ini di bulan Maret:
Iya, sudah lama paspor saya terbengkalai begitu saja, 2
tahun, dan rasanya kangen gitu ke bandara, masuk ke bagian imigrasi, paspor
dicap, dan cuss…! Terbang ke negara lain, melintasi benua, merasakan melek mata sudah
di negara lain, menghirup aroma udara yang negaranya belum pernah saya
kunjungi, berinteraksi dengan orang-orang lokal, menghadapi budaya yang
berbeda, memiliki kesempatan untuk tersesat saat mencapai tempat tujuan, dan mengalami
hal-hal aneh dan menggelikan dalam setiap perjalanan saya. Ah… saya rindu mengalami semua
itu. Untuk itulah saya mengambil kesempatan ini, untuk MEMENUHI sebuah KERINDUAN akan TRAVELLING, dan kembali merasakan semua sensasi tadi.
Dan kok ya kebetulan sekali ya saya ngetweet seperti itu, jangan-jangan itulah FIRASAT bahwa saya harus ke Inggris (huehehehe pede banget), dan kalau tidak dicoba mana tahu kalau ternyata firasat itu bisa menjadi benar, iya kan?
Oiya di atas saya sempat menyinggung bahwa saya punya sahabat yang tinggal di Inggris, dia adalah sahabat saya sejak SMA. Kami sempat lose contact selama beberapa tahun, tapi alhamdulillah nasib kami masih jauh lebih baik dibanding MH370, karena saya masih bisa menemukan sahabat saya ini, dan dia di Inggris sekarang. So I think it will be such a great surprise for her if one day i send her whatsapp message saying "Ana, ketemuan yuk, gue lagi di Inggris, dapet undangan gratis",
whaaa… pasti dia hepi banget (ato malah berpikir itu hoax? hahaha). So… saya ingin BIKIN SURPRISE dengan
MENGUNJUNGI SAHABAT saya di Inggris, yah walaupun saya tahu… jadwal
travellingnya akan padet banget, karena kita akan mengunjungi 7 stadion di
Inggris, dan 7 tempat ikonik di Inggris dalam 7 hari. Tapi mudah-mudahan ada
waktu longgar disela-sela itu untuk bertemu dengan sahabat saya, walaupun hanya
sekejap.
Berbicara mengenai stadion, pastinya sekian ribu orang yang mengikuti kompetisi #InggrisGratis ini sudah menuliskan betapa mereka begitu mengidam-idamkan mengunjungi stadion sepak bola klub tercinta yang mereka bela mati-matian, dan untuk itulah mereka harus ke Inggris. Saya juga demikian, walaupun sebenarnya saya seorang tifosi Juventus sejati (nah lho "kiblat"nya beda), sesungguhnya saya memiliki hubungan yang manis dengan stadion. Saya PENGGEMAR STADION (lho?), eh tapi serius, saya memang suka banget sama yang namanya stadion, aneh ya. Pertama kali saya ke stadion itu saat SMA, dalam rangka try out, dan apa yang terjadi??! Saya seperti merasakan cinta pada pandangan pertama, perut mules, hati dag dig dug, excited setengah mati, pandangan saya tak bisa lepas dari hamparan rumput hijau di hadapan saya, dan alih-alih mengerjakan soal try out, saya cuma bengoooong aja ngeliatin lapangan, hahaha. Nah itu baru ngeliat stadion di GBK, gimana kalo mengunjungi 7 stadion di Inggris? Mungkin saya bisa mimisan sambil berdiri tertegun dengan mulut ternganga, oh… alamak. Mengunjungi ke-7 stadion itu tentunya akan menjadi pengalaman berharga bagi saya. Dan itung-itung pemanasan juga, biar kalau suatu saat ke Juventus stadium saya gak akan norak dan histeris di tempat.
Berbicara mengenai stadion, pastinya sekian ribu orang yang mengikuti kompetisi #InggrisGratis ini sudah menuliskan betapa mereka begitu mengidam-idamkan mengunjungi stadion sepak bola klub tercinta yang mereka bela mati-matian, dan untuk itulah mereka harus ke Inggris. Saya juga demikian, walaupun sebenarnya saya seorang tifosi Juventus sejati (nah lho "kiblat"nya beda), sesungguhnya saya memiliki hubungan yang manis dengan stadion. Saya PENGGEMAR STADION (lho?), eh tapi serius, saya memang suka banget sama yang namanya stadion, aneh ya. Pertama kali saya ke stadion itu saat SMA, dalam rangka try out, dan apa yang terjadi??! Saya seperti merasakan cinta pada pandangan pertama, perut mules, hati dag dig dug, excited setengah mati, pandangan saya tak bisa lepas dari hamparan rumput hijau di hadapan saya, dan alih-alih mengerjakan soal try out, saya cuma bengoooong aja ngeliatin lapangan, hahaha. Nah itu baru ngeliat stadion di GBK, gimana kalo mengunjungi 7 stadion di Inggris? Mungkin saya bisa mimisan sambil berdiri tertegun dengan mulut ternganga, oh… alamak. Mengunjungi ke-7 stadion itu tentunya akan menjadi pengalaman berharga bagi saya. Dan itung-itung pemanasan juga, biar kalau suatu saat ke Juventus stadium saya gak akan norak dan histeris di tempat.
Selain mengunjungi stadion, tentunya saya juga ingin mengunjungi tempat-tempat ikonik seperti Big Ben, Buckingham Palace, Westminster Abbey (saya ingin napak tilas kehidupan keluarga kerajaan nih di kedua tempat yang terakhir saya sebutkan itu), Trafalgar Square (yang namanya berasal dari pertempuran Trafalgar di tahun 1805), London Eye, Beatles Museum, and the last but not least... King's Cross Station..!


Dan ada satu lagi, saya ingin sekali MENGIRIM KARTU POS DARI INGGRIS, kenapa? karena sepertinya kartu pos yang saya kirim dari Jakarta ke SD-SD ke pelosok Indonesia tak kunjung sampai. Saya kirim dari Januari ke Majene, tidak ada kabarnya sampai sekarang, begitu pula kartu pos yang saya kirim ke Halmahera Selatan di bulan April. Apa karena dua-duanya pakai prangko 2.500 ya? Jadi gak sampai-sampai, hahaha... tapi bukan salah saya juga, itu pak pos yang kasih prangko segitu. Nahh saya ingin membuktikan kalau mengirim kartu pos dari Inggris bisa sampai ke pelosok Indonesia (dengan lebih cepat? hehehe).
7 comments:
semoga ya rey....terkabul. Semoga pulang bawa bule ya....wkwkwkwk
wow... idenya boleh juga tuh buang ngirim surat dari inggris.
mau juga dunk dikirimin surat :D
ane doain semoga impiannya ke inggris kesampean. amin...
@mbak Manda: amiin mbak... pulang bawa bule buat dijadiin pembantu yaa... ben genten gitu, masa' kita terus yang jadu pembantu, hahaha
@mrbedel hoki: makasih yaa...
jd sdikit tau tentang rey...
@anonymous: perasaan dari dulu sampe sekarang ada aja yang komen begini, apakah Anda orang yang sama? But thx anyway for giving a comment on my posting :)
beda lah...
tulis juga dong kisah perjalanan religious anda, kan kbanyakan baru nulis perjalanan hidup anda yang begitu mencengangkan.
semoga menang ya Rey :)
Post a Comment