Tuesday, August 05, 2008

Labschool Ngebul

Pada sebuah sudut tangga sekolah...

30 Juli lalu mantan sekolahku ngebul. Bukan ngebul sembarang ngebul, tapi yang ini kebulannya mengerikan, terbakar! Kok bisa ya sekolah kebakaran? kan gak ada yg masak, kawasan bebas rokok pula, apa korslet? Ternyata karena ada demo bahan bakar hemat energi yg membuat sebuah motor yg didemokan mbledug, dann... habis lah sudah, terbakar... Ironisnya, Labschool sedang merayakan ultahnya yg ke 40th (gak persis hari itu siihh...).

Aku baru sempet menjenguknya dihari ketiga setelah terbakar. Saat pertama kali menginjakkan kaki setelah sekian tahun meninggalkannya, hhhhhhh... ternyata rasa rindu itu masih ada. Aku masih bisa merasakan hawa belajar, becanda, main, cela2an disana. Mendadak gejolak kawula muda diriku kembali menyeruak, serasa kembali mengenakan seragam putih abu2.

Banyak yang berubah dari Labschool, tapi sebagian besar masih tetap sama. Lapangan bola-nya masih ada, saksi bisu pencetakan gol pertamaku, dan di depan gawang ini pulalah aku mau difoto utk buku tahunan, hehehe. Saung yang memiliki musim ulet bulu juga masih berdiri kokoh, sekretariat OSIS juga msh disitu, taman kecil didepan kelas juga masih tetap sama. Hanya kelasku sudah berubah, sudah lebih bagus, sayang balkonnya sudah tidak ada, padahal dari balkon itulah dulu aku menggoda adik2 kelas (lho??), soalnya waktu itu udah gak punya kakak kelas. Tapi Alhamdulillah kelas itu selamat dari lalapan api.

Labschool ini luas sekali, karena mencakup TK sampe SMA. Teater besar tempat timbulnya kebakaran sebenarnya menempel dgn sekolah dan agak di depan, deket TK. Saat jago merah datang, dia langsung merembet ke belakang, melahap bangunan2 di belakangnya. Menurut berita, kerugian paling besar diderita di SD, sebagian besar kelasnya terbakar, bbrp kelas SMP juga habis, SMA juga kena beberapa kelas, tidak banyak.

Karena saat aku kesana adalah hari ketiga pasca kebakaran, murid2, guru2 dan org tua murid SD dan SMP, plus karyawan lain, plus beberapa tukang bahu-membahu membersihkan puing2 hasil kekejaman si jago merah. Pertama kali lihat pemandangan di sana sempat terpikir "Ah gak separah itu..." tidak separah bayanganku, biasalah... bayanganku suka lebay, lagipula saat itu aku lihat hanya 1 kelas yg gosong parah, lainnya hanya jendela2 luar, sedikit atap dan genting saja yang terkena lalapan api, sepertinya tidak terlalu parah. Lalu mulailah aku naik ke atas, terusss sampe lantai 3. Di situ baru 'ngeh', ternyata... semenjak kutinggalkan sekolah ini, lantai 3 hampir semuanya dibangun kelas, dan itu habis, tinggal kerangka, atau hanya lantai dasarnya saja yang tertinggal, waduhh parah...

Sedih juga sih ngeliatnya, biar bagaimanapun disinilah rumah keduaku (dulu), disinilah aku dibesarkan. 13 tahun... tentunya bukan waktu yang singkat. Banyak cerita dan tawa yang tertinggal disini, ada persahabatan yang dibangun dari sini. Sekolah ini lah salah satu saksi perjalanan hidupku.

Berikut adalah beberapa gambar yang bisa diabadikan oleh seorang alumni yang datang, berkeliling TKP dan diakhiri dengan motret2, tanpa bantu bersih2 pula... heheehe "soalnya gak dikasih masker siihh..." (ngeles...). Maap ya Labs, soalnya ada acara lagi, but i still love you lho... =) Semoga cepet pulih dan adek2 kelasku gak ngungsi kelamaan.

Gelap ya? ini salah satu kelas yang terbakar di lt.2

Sisa-sisa kebakaran di lt. 3

Kepulan debu dari puing2 lt. 3 yang dibuang kebawah


Kelas yang terbakar di lt. 2, hanya dindingnya saja siihh...



Operasi bersih2 sisa2 kebakaran


Operasi bersih2 juga...

Ruang2 SD lt. 3, tinggal kerangka...

5 comments:

Anonymous said...

Walah, jebul sampeyan alumni labschool to? wah kalo gitu ya turut berduka cita aja atas terbakarnya sekolah almamatermu itu...

Manda La Mendol said...

ooo yang kebakar sekolahmu ya Rey. namanya lucu labschool. kelasnya model laboratorium semua kayaknya.

admin said...

foto bagus di bekas ruang kelas yg kebakar itu.

Manusia [tidak] bodoh said...

waduh mesake yo rey adek2 kelasmu.... ga ikut kerja bakti rey?

Anonymous said...

iyo... km ndak ikutan kerja bakti, Rey?


kakak kelas ndak tau diri!


*maboooor*