Wednesday, September 02, 2009

Antara Ahmadinejad dan Debu

Saya adalah salah satu fans presiden Iran ini. Simple saja, saya menyukai kesederhanaan, dan hal itu ada pada beliau, kedua karena (menurut saya lho yaa...) beliau punya sikap yang menurut saya bikin bangga lah kalo punya presiden kayak gitu (deuhhh kayak kenal aja).

Seperti halnya Ahmadinejad, saya juga salah satu fans Debu, itu lho... grup musik yang membawakan lagu2 Islami, yang semua personilnya mualaf dari Amerika, yang ganteng2 itu lho... (jelas kan kenapa saya ngefans, hehe). Nah lalu, apa hubungannya antara presiden Ahmadinejad dengan Debu?

Akhir pekan lalu adik saya berbuka puasa disebuah mall dekat rumah, dan ternyata Debu manggung disitu. Setelah membawakan beberapa buah lagu, dan sebelum Debu memainkan lagu berikutnya, salah satu personil Debu memberikan prolog, bahwa lagu berikutnya akan dibawakan dalam bahasa Parsi, karena terinspirasi dari kunjungan mereka ke Iran.

Ceritanya, Debu ini pernah manggung di salah satu stasiun TV di Iran, ternyata sambutannya meriah sekali. Selama manggung itu, dalam 1 menit ada (InsyA) 4.000 penelpon yang menanyakan Debu. Karena si Debu ini laris manis, maka stasiun TV di Iran menjanjikan akan mengundang Debu lagi.

Setelah kembali ke Jakarta, Debu pun sangat berharap untuk diundang kembali manggung di Iran. Namun tunggu punya tunggu, undangan tersebut tidak kunjung datang. Sebulan... dua bulan... berlalu tanpa kabar, hingga di bulan ketiga Debu memutuskan untuk menghubungi pihak Iran dan langsung menghubungi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata di sana. Ternyata, pihak Iran membatalkan untuk mengundang Debu, dengan alasan Debu masih memegang pasport Amerika.

Debu pun pasrah dan menerima kenyataan, mereka pikir, mungkin belum rejeki dari Allah. Tapi ternyata... tanpa dinyana dan diduga, 2 minggu setelah itu presiden Ahmadinejad sendiri menelpon Debu, meminta maaf atas pembatalan tersebut ”tidak seharusnya seorang tamu diperlakukan demikian, dari mana pun mereka berasal”, lalu beliau sendiri yang mengundang Debu ke Iran, dan menjamu mereka di rumah beliau. Bahkan Menteri Kebudayaan dan Pariwisatanya pun akhirnya minta maaf atas kekeliruan yang telah diperbuat.

Duuhhh saya yang mendengar cerita itu langsung terharu banget, sampe pengen nangis. Bayang pun, seorang presiden menelpon sebuah grup musik dan minta maap atas kesalahan yang dilakukan bawahannya. Sebenernya bisa aja kan Ahmadinejad menyuruh Mebudpar-nya yg menelpon untuk minta maap, tapi ini beliau sendiri yang menelpon, bahkan sampai mengundang. Hal2 kecil seperti ini yang saya suka dari Ahmadinejad. Saya jadi mikir, kalo sama tamunya saja beliau memperlakukan dengan demikian baik, bagaimana dengan warganya sendiri ya? Kalo terjadi sesuatu pada warganya, mungkin beliau akan mengambil sikap tegas kali yaa??

Aaahhh... saya jadi teringat kasus TKW/TKI yang pulang ke tanah air dalam peti mati. Kalo masih mujur, pulang membawa kasus dalam kondisi beberapa bagian tubuh yang tak lagi sempurna seperti dulu, ato mungkin ada yang sudah kondisinya naas, gaji beberapa bulan pun tak dibayar, dan hal2 seperti itu berulang terus, seolah tidak ada yang melindungi mereka. Aahhh saya jadi teringat David Hartanto, pemuda berprestasi yang ”pergi” secara mendadak dan misterius, yang hingga kini keluarganya harus berjuang sendiri untuk mengungkapkan kematiannya, ironisnya hanya dari individu2 anak bangsa yang bersimpati, yang bersedia membantu mereka. Kemana pihak pemerintahnya yaa? sibuk kali yaa? Aaahh jadi teringat berapa banyak karya kita dicuri, tapi sudah sekian lama kok juragan yang punya anteng2 aja ya? Apa juragan ndak ada dirumah yaa? Jadi gak ngeh kalo ada yang ilang, hehehe...

Aaahhh saya kok jadi ngelantur ngalor ngidul begini....??! lebih baik saya kembali terharu dengan sikap simpatik Ahmadinejad, sambil berharap suatu hari dijamu di rumahnya trus bisa motret beliau, uhuyyy... hahahaha...

1 comment:

Deacy said...

Wah,saya juga sangat mengagumi beliau mba... pertama tau tentang keistimewaan beliau dari tulisan ini:
http://sulae.blogspot.com/2009/01/kapan-indonesia-punya-presiden-seperti.html

Tipe presiden yang sangat langka di dunia dan belum ada di Indonesia...